سُوۡرَةُ الفَاتِحَة
بِسۡمِ ٱللهِ ٱلرَّحۡمَـٰنِ ٱلرَّحِيمِ (1
ٱلۡحَمۡدُ لِلَّهِ رَبِّ ٱلۡعَـٰلَمِينَ (2) ٱلرَّحۡمَـٰنِ ٱلرَّحِيمِ (3) مَـٰلِكِ يَوۡمِ ٱلدِّينِ (4) إِيَّاكَ نَعۡبُدُ وَإِيَّاكَ نَسۡتَعِينُ (5) ٱهۡدِنَا ٱلصِّرَٲطَ ٱلۡمُسۡتَقِيمَ (6)صِرَٲطَ ٱلَّذِينَ أَنۡعَمۡتَ عَلَيۡهِمۡ غَيۡرِ ٱلۡمَغۡضُوبِ عَلَيۡهِمۡ وَلَا ٱلضَّآلِّينَ (7)
Al-Fatiha
In the name of Allah, the Beneficent, the Merciful (1)
Praise be to Allah, Lord of the Worlds, (2) The Beneficent, the Merciful. (3) Owner of the Day of Judgment, (4)Thee (alone) we worship; Thee (alone) we ask for help. (5) Show us the straight path, (6) The path of those whom Thou hast favoured. Not (the path) of those who earn Thine anger nor of those who go astray. (7)
Al-Fatiha
Dengan nama Allah, Yang Maha Pemurah, lagi Maha Mengasihani (1)
Dengan nama Allah, Yang Maha Pemurah, lagi Maha Mengasihani. (2) Segala puji tertentu bagi Allah, Tuhan yang Memelihara dan Mentadbirkan sekalian alam. (3) Yang Maha Pemurah, lagi Maha Mengasihani. (4) Yang Menguasai pemerintahan hari Pembalasan (hari akhirat). (5) Engkaulah sahaja (Ya Allah) Yang Kami sembah dan kepada Engkaulah sahaja kami memohon pertolongan. (6) Tunjukilah kami jalan yang lurus. Iaitu jalan orang-orang yang Engkau telah kurniakan nikmat kepada mereka, bukan (jalan) orang-orang yang Engkau telah murkai dan bukan pula (jalan) orang-orang yang sesat. (7)

sahabat islam

Sunday, August 9, 2009

renungan yang baik ;-)

Seringkali aku berkata,
Ketika semua orang memuji milikku
Bahwa sesungguhnya ini

hanyalah titipan sementara..

Bahwa keretaku hanyalah titipan-Nya
Bahwa rumahku hanyalah titipan-Nya
Bahwa hartaku hanyalah titipan-Nya
Bahwa putra putriku hanyalah titipan-Nya

Tetapi, mengapa aku tak pernah bertanya :
mengapa Dia mengkehendakkannya padaku ???
Untuk apa Dia mengkehendakkan ini padaku ???
Dan kalau bukan milikku, apa yang harus aku lakukan untuk milik-Nya itu ???
Adakah aku memiliki hak atas sesuatu yang bukan milikku ???
kalau itu milik-Nya,Mengapa hatiku akan terasa berat
ketika titipan itu diambil kembali oleh-Nya ???
malah ketika hak aku diambil kembali,
ku sebut itu sebagai musibah pula,
Ku sebut itu sebagai ujian,
malah ku sebut itu sebagai petaka,
Ku menafsirkan semua perkara y menimpa diriku itu sebagai suatu derita,
Ketika aku berdoa padanya,
ku berkehendakan sesuatu yang selari dengan hawa nafsuku,
Aku hendak lebih banyak harta,
aku hendak lebih kereta besar,
lebih banyak kekayaan,
lebih banyak populariti,
dan
ku minta dijauhkan sakit, ku minta dijauhkan kemiskinan,kesusahan,
seolah-olah semua
"derita" adalah hukum bagiku
Seolah-olah keadilan dan kasih-Nya harus berlaku seperti hendakku pula:
tetapi jika aku rajin beribadah,
maka selayaknya derita itu semakin terhindar dariku,
dan nikmat dunia semakin dekat dengan ku.
kenapa aku tidak sedar Ku seolah-olah perlakukan Dia seperti
pusat dagang, dan bukan seperti sepatutnya,sebagai seorang kekasih kepada tuhannya,
Ku minta Dia membalas "
perlakuan baikku", dan menolak keputusan-Nya yang tak sesuai dengan keinginanku,
padahal secara ironinya, tiap hari ku sering ucapkan,
hidup dan matiku hanya untuk beribadah pada-Nya dengan mengikut hendak-Nya
{doa iftitah}

"Ketika langit dan bumi bersatu, bencana dan keberkahan adalah sama saja".....

suatu renungan buat semua.
.

3 comments:

  1. Nyawa itu juga milikNya...
    perlukah ditahan...
    jika Dia menginginkan...
    Apa perlu dibuat...
    hanya berserah padaNya...
    kerana Dia memiliki semuaNya...
    kembalilah ketempat asal...
    barulah megerti...
    betapa agungnya Dia...

    ReplyDelete

COMMENTS